-->

Analisa data regresi

Pengetahuan mengenai hubungan antar dua variabel, misalnya hubungan antara hasil belajar biologi peserta didik kelas XI MIPA dan hasil belajar fisika kelas XI MIPA sangat menarik untuk dipelajari. Hal tersebut sangat berkaitan dengan bentuk hubungan yang ada atau diperkirakan ada diantara dua variabel tersebut.bentuk hubungan antar dua variabel ini disebut dengan regresi. Pada dasarnya, satu variabel akan mempengaruhi variabel yang lainnya. Variabel yang mempengaruhi disebut dengan variabel bebas, sedangkan variabel yang dipengaruhi disebut dengan variabel terikat atau variabel tak bebas.


Secara kuantitatif, antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dimodelkan dalam suatu persamaan aljabar, sehingga dapat diperkirakan nilai dari variabel terikatnya jika diketahui nilai variabel bebasnya. Persamaan aljabar yang menggambarkan hubungan antar satu variabel terikat dan satu variabel bebas disebut dengan persamaan regresi linear atau tidak linear.
Sebagai contoh, kita memiliki sejumlah data berpasangan { (Xi,Yi),i = 1,2,3,......n} dimana data tersebut dapat diplotkan atau digambarkan pada bidang koordinat kartesius yang biasa disebut dengan diagram pancar atau diagram hambur. Berdasarkan diagram hambur tersebut, maka dapat diprediksi hubungan antara variabel Xi dan Yi, apakah memiliki hubungan yang linear atau memiliki hubungan tidak linear. Hal ini dapat dijelaskan melalui analisis regresi sederhana.  Analisis regresi linear sederhana biasanya digunakan untuk analisis satu variabel terikat dan variabel terikat yang harganya berbentuk kuantitatif.

Regresi Linear Sederhana Y atas X

Upaya untuk memperkirakan hasil belajar biologi peserta didik kelas XI MIPA dan hasil belajar fisika kelas XI MIPA misalnya dapat digunakan singkatan B untuk hasil belajar biologi dan F untuk hasil belajar fisika. Penggunaan simbol yang biasa digunakan untuk variabel terikat adalah Y, sedangkan untuk variabel bebas digunakan simbol X. Bentuk taksiran sederhana dari contoh diatas adalah B=a+bF jika dinyatakan dalam sebuah singkatan mata pelajaran atau Y = a+bX yang dinyatakan pada simbol yang umum. Koofisien a dan b dihitung berdasarkan data hasil pengukuran.

Bagaimana menghitung koofisien a dan b? Perhitungan koofisien a dan b membutuhkan data yang berpasangan, yaitu data berpasangan antara variabel Y dengan variabel X.  Pasangan data yang dibutuhkan dapat dilihat seperti tabel berikut:

NO
X
Y
1
X1
Y1
2
X2
Y2
3
X3
Y3
.

.
.

.
.

.
n
Xn
Yn

Data yang diperlukan untuk proses perhitungan di atas adalah sebanyak sampel n yang terdiri atas n pasangan data. Data sampel harus memenuhi persyaratan analisi, antara lain adalah sampel harus bersifat acak atau anggota sampel diperoleh dari berdasarkan peluang tertentu serta ukuran sampel harus memenuhi syarat minimal.
Berdasarkan pasanga data yang tersusun dalam tabel, maka koofisien a dan b dapat dihitung dengan dengan menggunakan metode kuadrat kecil. Persamaan atau rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:
X : variabel bebas
Y : variabel terikat
a : konstanta (bilangan konstan)
b : koofisien arah regresi

Berdasarkan persamaan diatas maka untuk menghitung a dan b dapat menggunakan besaran- besaran seperti tabel berikut:
NO
X
Y
X2
XY
Y2
1
.
.
.
.
.
2
.
.
.
.
.
3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
n
.
.
.
.
.
∑n

∑X
∑Y
X2
∑XY
∑Y2

Penjelasan tentang bagaimanakah regresi variabel X dan Y dapat ditentukan berdasarkan uraian dan persamaan diatas.

0 Response to "Analisa data regresi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel