-->

Penelitian Observasi




Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitianyang sudah dibuat harus mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan..



Observasi merupakan teknik yang mendasar dalam penelitian non-tes. Observasi dilakukan dengan pengamatan yang jelas, rinci, lengkap, dan sadar tentang perilaku individu sebenarnya di dalam keadaan tertentu. Pentingnya observasi adalah kemampuan dalam menentukan faktor-faktor awal mula perilaku dan kemampuan untuk melukiskan akurat reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu. Metode observasi dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang akan diteliti lalu mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.




Observasi atau pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan alat pengamatan yang berupa, daftar cek, tabel sosiometri, catatan lapangan, jurnal harian, alat perekam elektronik atau format lainnya. Pemilihan alat bantu yang akan digunakan dalam penelitian akan menjadi sangat penting untuk mendapatkan data kualitatif yang penuh makna, misalnya perilaku, aktifitas, atau proses kegiatan lainnya. Catatan lapangan akan menjadi pilihan utama, karena catatan lapangan memungkinkan peneliti memahami makna yang terkandung di lapangan yang diamati untuk kemudian dicatat hasilnya.



Karakteristik dan Ciri-ciri Penelitian Observasi



Lawrence dan Keith (2007) mengatakan keistimewaan khusus dari metode observasi sebagai sebuah proses penelitian adalah menawarkan peneliti kesempatan untuk mendapatkan data sebenarnya (gather live) dari situasi sosial yang terjadi secara alami. Pada jalur ini, peneliti dapat melihat langsung situasi secara in-situ dari pada mempercayakan kepada pihak ke dua.



Salah satu ciri umum observasi adalah prinsip non-intervensionisme. Di sini seorang peneliti bisa memanipulasi atau menstimulasi subjek penelitian. Mereka tidak mengajukan pertanyaan tentang subjek penelitian, tidak memberi tugas dan menciptakan provokasi-provokasi baru. Teknik ini berkebalikan dengan koesioner wawancara yang berinteraksi secara langsung dan memungkinkan pengajuan ide baru selama penelitian sekaligus berkebalikan dengan peneliti eksperimentalis yang sering mengatur situasi secara terstruktur, ketika mereka mengubah kondisi tertentu agar bisa mengukur kovarian lain. (Denzin & Lincoln 2009).



Langkah-langkah Penelitian Observasi



Menurut Gunawan (2013) Flick menyatakan bahwa ada beberapa tahapan dalam observasi, yaitu:

a.       Melakukan seleksi terhadap setting penelitian.

b.      Mendefinisikan yang dapat didokumentasikan dalam observasi disetiap kasus.

c.       Melakukan latihan bagi peneliti tentang aturan-aturan yang harus ditaati dalam melakukan pengamatan sesuai fokus-fokus penelitian yang direncanakan.

d.      Mendeskripsikan dilakukan di lapangan.

e.       Memfokuskan observasi pada aspek-aspek yang relavan dengan pertanyaan penelitian.

f.       Menyeleksi apa yang diobservasi dengan mengutamakan aspek-aspek pokok.

g.      Mengakhiri observasi apabila tujuan observasi telah tercapai. Artinya observasi tidak dapat dikembangkan lagi karena telah sesuai dengan teori yang mendasari, dan tidak akan mendapatkan data baru lagi yang memberikan pengetahuan baru.



Kelebihan dan KekuranganPenelitian Observasi



a.       Kelebihan

1)      Pengamatan langsung atas perilaku memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku sebagaimana adanya.

2)      Peneliti memperoleh data dari tangan pertama.

3)      Dapat memahami situasi yang rumit.

4)      Dapat menghasilkan data yang tidak mungkin diperoleh dengan metode lainnya.

5)      Dapat diterapkan secara luas dalam ilmu-ilmu pengetahuan sosial.

6)      Informasi yang didapatkan lebih mendalam bila dibandingkan dengan metode penelitian lain.

7)      Lebih sedikit tuntutan bagi subjek yang diteliti.

8)      Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.

9)      Tidak tergantung pada self report.

b.      Kekurangan

1)      Tidak sempurnanya organ-organ penginderaan manusia.

2)      Persepsi selektif yaitu orang cenderung memilih satu hal sebagai pusat pengamatan sehingga hal lain luput dari pengamatan.

3)      Indra kurang bisa membuat perbandingan karena indra cenderung menyesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu.

4)      Proses pengamatan dapat berpengaruh terhadap gejala-gejala yang diamati. Subjek memanupulasi diri dihadapan pengamat.

5)      Dibutuhkan pengetahuan yang lebih tentang persoalan pokok yang diamati dan pengalaman yang memadai.

6)      Banyak kejadian yang tidak dapat diungkap dengan observasi, misalnya kehidupan pribadi yang sangat rahasia.

7)      Timbulnya kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengamati kejadian tersebut.

8)      Terbatasi oleh berlangsungnya kejadian yang diamati.



REFERENSI:

Cohen, Louis. Lawrence Manionm and Keith Morrison. 2007. Research Methods in Education. Sixth edition. USA and Canada: Routledge Taylor & Francis e-Library.

Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. (Ed). (2009). Handbook of qualitative research, 2-nded.Thaosand Oaks: Sage Publications, Inc. Terjemahan Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, & John Rinaldi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.








0 Response to "Penelitian Observasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel