PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang
hasil temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan (Strauss & Corbin, 2015). Penelitian kualitatif terdiri
dari beberapa metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahamai makna yang oleh
sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial
atau masalah kemanusiaan (Creswell, 2009). Contoh dari penelitian kualitatif
dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di
samping juga tentang peranannya dalam organisasi, pergerakan sosial, atau
hubungan timbal balik.
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
1.
Penelitian kualitatif adalah deskriptif.
Data disajikan dalam bentuk kata-kata
(kalimat) atau gambar. Dari berbagai data yang diperoleh, peneliti mencoba
untuk menganalisis data dengan semua pengetahuan yang mereka miliki sedekat
mungkin dengan bentuk di mana mereka memperoleh data. Peneliti kualitatif harus
memiliki pemikiran terbuka dan berpikr bahwa semua memiliki potensi menjadi
petunjuk yang mungkin membuka pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa yang
sedang dipelajari (Wahyuni, S., 2012).
2.
Natural setting (lingkungan
ilmiah)
Para
peneliti kualitatif cenderung
mengumpulkan data lapangan di lokasi dimana partisipan mengalami isu atau
masalah yang akan diteliti. Informasi dikumpulkan dengan cara berbicara langsung
dengan partisipan (interaksi face-to-face)
dan mengamati secara langsung aktivitas natural mereka (Creswell, 2009).
3.
Researcher as key instrument
(peneliti sebagai instrumen kunci)
Data penelitian dikumpulkan sendiri oleh para peneliti melalui dokumentasi, observasi perilaku, atau
wawancara dengan para partisipan. Kuisioner ataupun instrumen yang digunakan
dibuat sendiri oleh peneliti tersebut, tidak menggunakan instrumen penelitian
milik peneliti lain (Creswell, 2009).
4.
Multiple sources of data
(beragam sumber data)
Peneliti
kualitatif biasanya memilih mengumpulkan data dari beragam sumber seperti
wawancara, observasi, dan dokumentasi daripada hanya
bertumpu pada satu sumber saja (Creswell, 2009).
5.
Inductive data analysis
(analisisdata induktif)
Para
peneliti kualitatif membangun pola
kategori dan tema-temanya dari bawah ke atas (induktif)
dengan mengolah data ke dalam unit-unit informasi yang
lebih abstrak. Pada proses induktif ini, peneliti melibatkan para partisipan secara
interaktif untuk dapat membangun serangkaian tema yang utuh. Dengan begitu,
partisipan memiliki kesempatan untuk membentuk sendiri tema-tema yang muncul
dari proses ini (Creswell, 2009).
6.
Participants’ meaning
(makna dari para partisipan)
Fokus utama dalam penelitian kualitatif
adalah informasi yang disampaikan oleh partisipan. Oleh sebab itu, dalam keseluruhan proses penelitian, konsistensi
penelitipada usaha mempelajari makna yang disampaikan para partisipan tentang
masalah atau isu penelitian adalah hal yang penting, bukan makna yang disampaikan oleh peneliti dalam literatur tertentu (Creswell, 2009).
7.
Emergent design (rancangan
yang berkembang)
Bagi
para peneliti kualitatif, proses
penelitian selalu berkembang dinamis. Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan, rencana
awal penelitian bisa saja berubah, seperti pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan, strategi pengumpulan data, individu-individu yang akan diteliti,
serta lokasi-lokasi yang dikunjungi juga dapat berubah. Pada dasarnya gagasan
utama penelitian kualitatif adalah mengkaji masalah atau isu dari para
partisipan dan melakukan penelitian untuk memperoleh informasi mengenai masalah
tersebut (Creswell, 2009).
8.
Theoretical lens
(perspektif teoretis)
Para
peneliti seringkali menggunakan perspektif tertentu dalam penelitian mereka
seperti konsep kebudayaan, etnografi, perbedaan gender, ras atau kelas yang
muncul dari orientasi teoretis. Terkadang, penelitian diawali dengan mengidentifikasi
terlebih dahulu konteks social, politis, atau historis dari masalah yang akan
diteliti (Creswell, 2009).
9.
Interpretive (bersifat
penafsiran)
Dalam penelitian
kualitatif, para peneliti membuat suatu
interpretasi atas apa yang mereka lihat, dengar, dan pahami. Interpretasi-interpretasi tersebut bisa
saja berbeda dengan latar belakang sejarah, konteks, dan pemahaman-pemahaman
mereka sebelumnya. Para partisipan juga dapat melakukan interpretasi atas
penelitian tersebut setelah laporan penelitian diterbitkan, begitu juga dengan
para pembaca laporan penelitian tersebut. Sering kali, interpretasi para
partisipan dan pembaca berbeda dengan interpretasi peneliti. Perbedaan tersebut
menunjukkan bahwa penelitian kualitatif memang menawarkan pandangan-pandangan
yang beragam atas suatu masalah karena peneliti, partisipan, dan pembaca
terlibat dalam proses interpretif ini (Creswell, 2009).
10. Holistic
account (pandangan menyeluruh)
Para
peneliti berusaha membuat gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang
diteliti. Oleh sebab itu para peneliti kualitatif diharapkan dapat membuat suatu
model visual dari berbagai aspek mengenai proses atau fenomena utama yang
diteliti. Model ini yang nantinya akan membantu mereka membangun gambaran
holistik (Creswell, 2009).
REFERENSI
Creswell, J.W. (2009). 3rdEdition.
Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches.
Thousand Oaks California : SAGE Publication.pp. 258-263.
Glaser,
B.G & Strauss, A.L. (1967). The
Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research. Seventh
paperback printing 2012. Copyright 1965 Nenewes 1995. Aldine Transaction: New
Brunswick (USA) and London (UK).
Wahyuni, S. (2012). Qualitative Research Method: Theory and Practice. Jakarta:
Salemba Empat. pp. 12-13.
0 Response to "PENELITIAN KUALITATIF"
Post a Comment