INQUIRY TERBIMBING
Pengertian Inquiry Terbimbing
Pendekatan inquiry terbimbing
merupakan bagian dari pendekatan inquiry dimana guru membimbing peserta didik
dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran dengan memberi pertanyaan awal dan
mengarahkannya pada suatu diskusi. Guru memiliki peran aktif dalam menentukan
permasalahan yang akan diajukan dan tahap-tahap pemecahannya.
Pendekatan inquiry terbimbing ini digunakan bagi peserta didik yang memiliki kekurangan pada pengalaman belajar dengan pendekatan inquiry. Dengan pendekatan ini peserta didik dapat belajar berorientasi pada bimbingan dan petunjuk yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik dapat memahami konsep-konsep pelajaran.
Pada pendekatan ini peserta didik akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah dan dapat menarik suatu kesimpulan.
Pendekatan inquiry terbimbing ini digunakan bagi peserta didik yang memiliki kekurangan pada pengalaman belajar dengan pendekatan inquiry. Dengan pendekatan ini peserta didik dapat belajar berorientasi pada bimbingan dan petunjuk yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik dapat memahami konsep-konsep pelajaran.
Pada pendekatan ini peserta didik akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah dan dapat menarik suatu kesimpulan.
Menurut Wenning inquiry
terbimbing merupakan rangkaian pembelajaran yang melibatkan kemampuan peserta
didik dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis,
sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan bantuan
pertanyaan panduan yang berasal dari guru.
Sedangkan menurut Kindsvatter model pembelajaran inquiry terbimbing merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hanya dari hasil mengingat fakta-fakta saja, melainkan juga dari menemukan sendiri jawaban dari permasalahan tersebut.
Dalam proses inkuiry terbimbing, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran dari guru saja, melainkan mereka juga berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang diberikan oleh.
Sedangkan menurut Kindsvatter model pembelajaran inquiry terbimbing merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hanya dari hasil mengingat fakta-fakta saja, melainkan juga dari menemukan sendiri jawaban dari permasalahan tersebut.
Dalam proses inkuiry terbimbing, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran dari guru saja, melainkan mereka juga berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang diberikan oleh.
Pada dasarnya selama proses
belajar berlangsung, peserta didik akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang
mereka diperlukan. Pada tahap awal, guru akan banyak memberikan bimbingan,
kemudian pada tahapan berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga peserta
didik mampu melakukan proses inquiry tersebut secara mandiri.
Bimbingan yang diberikan guru dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan juga diskusi multi arah yang dapat menggiring peserta didik agar dapat memahami konsep pelajaran. Selain itu, bimbingan dapat juga diberikan melalui lembar kerja peserta didik yang bentuknya terstruktur.
Selama berlangsungnya proses pembelajaran guru harus memantau kelompok diskusi peserta didik, sehingga guru dapat mengetahui dan memberiakan petunjuk-petunjuk dan scaffolding yang diperlukan oleh peserta didik.
Bimbingan yang diberikan guru dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan juga diskusi multi arah yang dapat menggiring peserta didik agar dapat memahami konsep pelajaran. Selain itu, bimbingan dapat juga diberikan melalui lembar kerja peserta didik yang bentuknya terstruktur.
Selama berlangsungnya proses pembelajaran guru harus memantau kelompok diskusi peserta didik, sehingga guru dapat mengetahui dan memberiakan petunjuk-petunjuk dan scaffolding yang diperlukan oleh peserta didik.
Tahapan Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing
Menurut Karli dan Yularianingsih sintak model pembelajaran
inkuiri terbimbing serta
perilaku guru dan peserta didik dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
1) Penyajian
masalah atau menghadapkan peserta didik pada situasi teka teki
|
Guru membawa
situasi masalah kepada peserta didik. Permasalahan yang di ajukan adalah
permasalahan sederhana yang menimbulkan keheranan. Hal ini diperlukan untuk
memberikan pengalaman kepada peserta didik, pada tahap ini biasanya dengan
menunjukkan contoh fenomena ataupun demonstrasi.
|
2) Pengumpulan dan verifikasi data |
Guru membimbing peserta
didik mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang mereka lihat dan mereka
alami pada tahap penyajian masalah . Peserta didik mengumpulkan informasi
|
3). Eksperimen |
Guru membimbing peserta
didik untuk mendapatkan informasi melalui percobaan. Siwa melakukan
eksperimen untuk menguji secara langsung mengenai hipotesis atau teori yang
sudah diketahui sebelumnya
|
4). Mengorganisir data dan merumuskan penjelasan |
Guru mengajak peserta
didik merumuskan penjelasan, kemungkinan besar akan ditemukan peserta didik
yang mendapatkan kesulitan dalam mengemukakan informasi yang diperoleh
berbentuk uraian penjelasan. Peserta didik – peserta didik yang demikian
didorong untuk dapat memberi penjelasan yang tidak begitu mendetail.
|
5). Analisis tentang proses inkuiri |
Guru meminta peserta
didik untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka berupa kesimpulan. Tahap
ini peserta didik dapat menuliskan kekurangn dan kelebihan selama kegiatan
berlangsung pada saat kegiatan berlangsung dengan bantuan guru diperbaiki
secara Sistema
tis
|
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing
Kelebihan model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Suryobroto (2009), antara lain:
- Membantu peserta didik mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif peserta didik.
- Membangkitkan gairah pada peserta didik misalkan peserta didik merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan.
- Memberi kesempatan pada peserta didik untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan.
- Membantu memperkuat pribadi peserta didik dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
- Peserta didik terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.
- Strategi ini berpusat pada anak, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Guru menjadi teman belajar,terutama dalam situasi penemuan yang jawabanya belum diketahui.
Kelemahan model pembelajaran inkuiri
terbimbing
Kelemahan model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Suryobroto (2009)
adalah sebagai berikut:
- Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini.
- Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu peserta didik menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
- Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan peserta didik yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.
0 Response to "INQUIRY TERBIMBING"
Post a Comment