-->

Taksonomi Hasil Belajar Kognitif

 Taksonomi Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hinnga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena belajar melibatkan otak maka perubahan perilaku akibatnya juga terjadi dalam otak berupa kemampuan tertentu  oleh otak untuk menyelesaikan masalah.

Menurut taksonomi Bloom ranah kognitif meliputi, ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi terdiri dari kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisi, mengevaluasi, dan mencipta. 

  •       Mengingat

Menurut Anderson & Krathwohl, proses mengingat adalah proses dalam mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. Untuk mengakses pembelajaran pada kategori proses kognitif yang paling sederhana ini, guru akan memberikan pertanyaan mengenali atau mengingat kembali dalam kondisi yang sama persis dengan kondisi ketika siswa belajar materi yang di ujikan.

Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas-tugas yang lebih kompleks. Apabila guru hanya terfokus pada belajar menghafal, maka pengajaran dan asesmennya hanya akan pada mengingat elemen-elemen atau bagian-bagian dari pengetahuan yang sering kali terlepas dari konteksnya. Akan tetapi, jika guru terfokus pada belajar yang bermakna, maka mengingat pengetahuan akan terintegrasi dalam tugas yang lebih besar, yaitu mengkonstruksi pengetahuan baru atau menyelesaikan masalah baru.


  •     Memahami

Peserta didik dapat dikatakan memahami pelajaran jika mereka mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan dalam pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau komputer. Peserta didik dikatakan memahami ketika mereka dapat menghubungkan antara pengetahuan baru yang mereka peroleh dengan pengetahuan lama mereka.

  •      Mengaplikasikan

Anderson & Krathwohl menyatakan bahwa proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu dalam mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif yakni mengeksekusi ketika tugasnya hanya soal latihan yang familiar dan mengimplementasikan ketika tugasnya merupakan masalah (yang tidak familiar).


  •      Menganalisis

 Dalam proses menganalisis, melibatkan proses memecahkan materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan hubungan antar bagian dan struktur keseluruhannya (Anderson & Krathwohl, 2010). Kategori proses menganalisis ini melibatkan proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Pada menganalisis, siswa mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan fakor penyebab dan akibat sebuah skenario yang rumit. 


  •      Mengevaluasi

Menurut Anderson & Krathwohl mengevaluasi didefinisikan sebagai cara untuk membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang jelas. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan ialah kualitas, efektifitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal dan mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).


  •      Mencipta

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta ialah pembuatan produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian menjadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Proses-proses kognitif yang terlibat dalam mencipta umumnya sejalan dengan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya (Anderson & Krathwohl, 2010).
Proses mencipta dimulai dengan tahap divergen yang di dalamnya terdapat pemikiran berbagai solusi ketika berusaha memahami tugas (merumuskan). Tahap selanjutnya adalah berpikir konvergen, yang di dalamnya terdapat perencanaan metode solusi kemudian mengubahnya menjadi rencana aksi (merencanakan). Tahap terakhir ialah pelaksanaan rencana dengan mengkonstruksi solusi (memproduksi). Mencipta terdiri dari tiga proses kognitif, yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
Tabel 3. Kata Operasional Domain Kognitif
No
Level
Kata Operasional
1
Pengetahuan: mengingat atau mengulang materi pelajaran sebelumnya.
Pada tingkat ini siswa dituntut untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah dan lain sebagainya tanpa harus memahami atau dapat menggunakan.
Mengetahui
Mendefinisikan
Mengingat kembali
Memilih
Mendaftar
2
Pemahaman: kemampuan untuk menangkap atau membangun makna dari materi.
Pada tingkat kemampuan ini siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui suatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi. Termasuk kemampuan untuk mengubah bentuk menjadi bentuk yang lain, misalnya dari bentuk verbal menjadi bentuk rumus, dapat menerangkan, menyimpulkan dan memperluas makna
Mencontohkan
Mengklasifikasi
Menyimpulkan
Membandingkan
Menjelaskan
3
Aplikasi: kemampuan untuk menggunakan bahan belajar atau untuk menerapkan materi dalam situasi baru
Pada level ini kemampuan siswa dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan dengan tepat teori, hokum, atau metode jika berhadapan dengan situasi baru.
Menerapkan terkait dan mengacu pada situasi di mana bahan belajar yang digunakan melalui produk seperti model, presentasi, wawancara, atau simulasi.
Menerapkan
Mengembangkan
Mengatur
Restrukturisasi
Menafsirkan
Mengilustrasikan

4
Analisis: kemampuan untuk membaca atau membedakan bagian dari bahan ke dalam komponen sehingga struktur organisasi yang mungkin lebih baik dipahami.
Pada level ini kemampuan siswa dituntut untuk mampu menganalisa atau memerinci suatu situasi atau bahan pengetahuan menurut bagian-bagian yang lebih kecil atau lebih terurai dan menemukan hubungan diantara bagian yang satu dan bagian yang lain.
Menganalisa
Menyelidiki
Memeriksa
Mengkategorikan
Membedakan
Menemukan
Menggolongkan
Menyimpulkan
Mendiskriminasikan

5
Evaluasi: kemampuan untuk menilai, memeriksa, dan bahkan kritik nilai bahan untuk tujuan tertentu.
Memutuskan
Menilai
Membandingkan
Mengevaluasi
Mengukur
Mengkritik

6
Kreasi: kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep materi pelajaran menjadi suatu produk.
Menciptakan
Membangun
Mendesain
Mengembangkan
Merumuskan
Menghasilkan
Membuat




0 Response to " Taksonomi Hasil Belajar Kognitif"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel