-->

FILSAFAT ILMU


   Pengertian Filsafat

Istilah filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut socrates, filsafat adalah suatu cara berfikir yang radikal dan menyeluruh atau berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.  Berfilsafat adalah berfikir radikal atau berfikir sampai radik-nya (akarnya) menyeluruh dan mendasar hal yang sekecil-kecilnya pun tidak akan luput dari pengamatan kefilsafatan. 


Pernyataan apapun dan betapa pun sederhananya tidak diterima begitu saja oleh filsafat tanpa pengujian yang seksama. Filsafat adalah cinta akan kebajikan.  Barang siapa mempelajari filsafat diharapkan dapat mengetahui adanya mutiara-mutiara yang cemerlang dan menggunakan mereka sebagai pedoman dan pegangan untuk hidup bijaksana. 

Menurut Harold titus, dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai sains yang berkaitan dengan metodologi, dan dalam arti luas filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu.

Filasafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang cinta tehadap kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan juga bijaksana. Perubahan dalam suatu masyarakat, baik perubahan dalam adat dan kebiasaan serta sejarah biasanya dimulai dengan adanya sekelompok orang yang yakin akan suatu nilai ideal atau yang tertarik oleh pandangan hidup yang lain.

Dengan demikian, pemikiran filosofis berbeda dengan pemikiran yang lain. Pemikiran yang bersifat filosofis setidak-nya memiliki ciri-ciri yang jelas antara lain, tertuju pada upaya untuk mengadakan pemeriksaan dan penemuan. Disamping itu, berfikir filosofis adalah berfikir radikal dan menggunakan kemampuan yang optimal dari akal budi manusia.

Filsafat merupakan cara pandang hidup individu ataupun komunitas yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. 

Pengertian Filsafat Pendidikan 

pada hakekatnya Filsafat pendidikan merupakan  ilmu yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan.  Oleh sebab itu bersifat filosofis dengan sendirinya filsafat pendidikan ini pada hakekatnya adalah penerapan suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan. Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terkait realita, maka dikupaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. 

Konsep-konsep terkait hal ini mampu menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidikan. Disamping itu pengalaman pendidik dalam menuntun pertumbuhan dan perkembangan anak akan berhubungan dan berkenaan dengan realita. Semuanya ini dapat disampaikan kepada filsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri. F

ilsafat pendidikan telah sewajarnya dipelajari oleh mereka yang memperdalam ilmu pendidikan dan keguruan, ada beberapa alasan untuk ini seperti adanya problema-problema pendidikan yang timbul dari zaman ke zaman yang menjadi perhatian ahlinya masing-masing.

Dapat diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang mempelajari filsafat pendidikan dapat mempunyai pandangan -pandangan yang jangkauanya melampaui hal-hal yang diketemukan secara eksperimental dan empirik. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik. 


Ruang Lingkup Bahasan Filsafat Dan Filsafat Pendidikan

Dalam memahami serta mengembangkan pemikiran kefilsafatan pendidikan sangat perlu untuk dipahami pola dan system pemikiran kefilsafatan pada umumnya. Pola serta system pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu diantaranya adalah :
  1. Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, sistematis artinya  berpikir logis dan rasional tentang hakikat masalah yang dihadapi
  2. Tinjauan permasalahan yang dipikirkan harus bersifat radikal artinya  menyangkut persoalan-persoalan mendasar sampai keakar-akarnya.
  3. Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal atau luas.  artinya hal atau persoalan-persoalan yang dipikirkannya bersifat menyeluruh
  4. Meskipun pemikiran-pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif,  namun didasari oleh nilai-nilai yang obyektif

Pola dan system berpikir filosofis yang demikian dilaksanakan dalam ruang lingkup yang menyangkut bidang-bidang sebagai berikut :

  • Cosmologi yaitu suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, serta proses kejadian-kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata.
  • Ontology yaitu suatu pemikiran tentang asal-usul kejadian alam semesta, dari mana dan kearah mana proses kejadiannya.

Secara makro (umum) apa yang menjadi obyek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah juga obyek pemikiran filsafat pendidikan

Dengan demikian dari uraian tersebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi obyek filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.


Hubungan Filsafat Dan Filsafat Pendidikan

Pendidikan dianggap sebagai wahana terbaik bagi pewarisan dan pelestarian nilai-nilai yang nyatanya sekedar yang resmi, sedang berlaku dan direstui bahkan wajib diajarkan di semua sekolah dengan satu penafsiran resmi yang seragam pula. 

Filsafat yang dijadikan sebagai sebuah pandangan hidup dari suatu masyarakat atau bangsa merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek dan kehidupan bangsa, termasuk aspek pendidikan.

Hubungan filsafat dan filsafat pendidikan sangat penting dan merupakan satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan.  karena filsafat merupakan dasar arah dan pedoman sebuah sistem pendidikan.  



0 Response to "FILSAFAT ILMU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel